Senin, 01 Juli 2013

MENYONGSONG MASA DEPAN

Hidup  bukanlah  sekedar kehidupan biologis yaitu proses lahir, tumbuh, reproduksi, mati dan selesai. Bagi kita masih ada kehidupan yang lebih bernilai dan abadi yaitu kehidupan akhirat.
Jika kita memandang hidup begitu, maka kita harus menggunakan segala potensi untuk meraih kesuksesan masa depan. Dalam Al Qur’an “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hasyr[59]:18)
              Kita pahami bahwa masa depan ada dua macam, yaitu masa depan sebelum mati (dunia) dan masa depan sesudah mati (akhirat). Hal ini perlu kita tegaskan kembali supaya kita tidak salah dalam memandang masa depan kita. Karena
 kelalaian dan kebodohannya, ternyata banyak orang yang ketika diajak bicara tentang masa depan yang tergambar dibenaknya hanya masa depan sebelum mati, sedangkan masa depan sesudah mati hampir-hampir tidak terpikirkan sama sekali.
              Masa depan sebelum mati nilainya tidak sama dengan masa depan sesudah mati. Masa depan sesudah mati itu lebih baik, lebih abadi dan lebih pasti dari pada masa depan sebelum mati. Masa depan sebelum mati bersifat mungkin sedangkan masa depan sesudah mati bersifat pasti. Artinya, apapun yang belum terjadi di dunia ini dari sekarang sampai mati, adalah sekedar kemungkinan. Sedangkan kematian adalah pasti, hidup lagi sesudah mati adalah pasti, tentang adanya surga dan neraka tidak bisa diingkari, di surga bahagia di neraka sengsara akan terbukti. Siapa di dunia punya harta dan tahta belum tentu hidupnya bahagia, tetapi siapa yang tidak memiliki pahala bahkan justru banyak berdosa jangan harap dan mimpi akan bahagia di dalam surga.
              Lalu bagaimana kita menyikapi dua masa depan tersebut? Allah menjawabnya, Dan carilah  apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.(QS. Al-Qoshosh[28]:77). Kerjakan yang pasti jangan abaikan yang mungkin, begitulah pesan Allah kepada kita dalam menyikapi masa depan dunia dan akhirat. Carilah akhirat jangan melupakan dunia. Seriuslah jika itu berkaitan dengan masa depan akhirat, tetapi jangan dilalaikan atau diremehkan meskipun itu hanya persoalan dunia yang belum pasti.
                    
                     Untuk meraih masa depan, baik masa depan dunia maupun akhirat bukanlah sebuah persoalan yang mudah, bukan perjalanan yang mulus dan lurus. Perjalanan meraih masa depan adalah perjalanan yang mendaki dan sulit, yang harus dilewati setingkat demi setingkat dalam kehidupan. Hidup ini adalah sebuah perjalanan sekaligus perjuangan yang dihadapkan selalu ada peluang dan tantangan, kemudahan dan kesulitan, dukungan dan gangguan, peringatan dan godaan.Kesulitan, tantangan, gangguan dan godaan bukan untuk kita hindari, justru semua itu ada sebagai jalan kesuksesan kita. Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan (QS.Al-Insyrah[94]5-6). Begitulah Allah menjanjikannya.
                     Hidup ini adalah proses membenturkan idealisme dengan realita, menguji harapan dalam keberhasilan atau paling tidak membuktikan bahwa angan-angan itu tidak sama dengan kenyataan. Ada ungkapan menarik yang bisa kita jadikan penyemangat, ”Jangan kau rintangi masa depanmu dengan membiasakan hidup mudah”
Semoga Allah senantiasa bersama kita dimanapun dan kapanpun kita berada.